topbella

Jumat, 07 Januari 2011

Supaya ngga nuduh orang sembarangan nih..!

Cari tahu semua tentang mereka

Hubungan yang sehat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan jiwa. Namun, terkadang kita terjebak dalam hubungan dengan sosok yang memiliki karakter “negative”. Yang pada dasarnya,mereka adalah orang-orang yang sering mengeluh, mudah marah, atau tidak sabar.

Mengenali karakter seseorang di awal perkenalan merupakan suatu hal yang menjadi penting. Apalagi jika ada prospek atau rencana untuk melanjutkannya dalam hubungan yang lebih serius. Kamu bisa cari tahu loh, gimana sih karakter orang yang lagi deket sama kamu? Nah.. di bawah ini merupakan cara supaya kamu dapat memberikan solusi terhadap orang yang memiliki karakter seperti di atas..
1. Memelihara masa lalu
Mungkin ada beberapa orang yang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung “merawat” kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini akan hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila hal tersebut terjadi secara terus menerus,maka ia akan menjadi sosok yang mudah di pengaruhi oleh orang yang berada di sekitarnya.
Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalunya, jangan ragu untuk memberitahu dia bahwa kamu tidak ingin membicarakannya.
2. Mengasihani diri sendiri
Tidak ada yang lebih bodoh dan menyebalkan dari pada orang yang merasa bahwa dirinya telah menanggung beban seluruh dunia. Bukannya mencari solusi, justru mereka biasanya semakin mengasihani diri sendiri dan tidak dapat menemukan jalan keluar untuk setiap permasalahan yang tengah di alaminya.
 Solusi: Tawarkan bantuan kepadanya dan jika dia tetap tidak mau berubah, hal yang sebaiknya kamu lakukan adalah menjauh darinya.
3. Munafik
Yah, orang seperti ini merupakan tipe orang yang sangat menyebalkan. Karena biasanya, ucapan yang keluar dari mulut tidak sesuai dengan yang ada didalam hatinya.Bisa saja di depan kamu, dia muncul sebagai orang orang yang paling manis! Namun dia akan bersikap sebaliknya di belakang Anda.
Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.
4. Selalu negatif
Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.
Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.
5. Paling sempurna
Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.
Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.
6. Bangga mengumbar rahasia
Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.
Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.
7. Frustasi
Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.
Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.
8. Sang Komentator
Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.
Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda.

^Kalian Tau kan?


Asap Rokok Kandung 4.000 Zat Kimia Berbahaya

Hey, kalian tau ngga? Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya seperti karbon monoksida, sianida, uap fosfor, uap senyawa belerang, dan uap hasil pembakaran zat tambahan.

Bahaya asap rokok 10 kali lebih besar daripada zat `ter` dalam rokok. Makanya, asap rokok itu jauh lebih membahayakan perokok pasif dari pada perokok aktif. Dalam asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif kadarnya beberapa kali lebih besar dibanding yang diserap oleh perokok aktif.

Dalam satu batang rokok mengandung sekitar 1,5 persen nikotin. Endapan asap rokok yang berupa hasil pembakaran nikotin mudah melekat di benda-benda dalam ruangan, dan bisa bertahan sampai lebih dari tiga tahun, dan tetap berbahaya.

Sekarang ini Indonesia merupakan konsumen rokok peringkat tiga terbesar di dunia setelah China dan India. Wah, bahaya banget kan? Yah,, ini disebabkan karena sekitar 240 miliar batang rokok telah dihisap oleh 240 juta penduduk Indonesia. Tingginya jumlah perokok tersebut disebabkan masih rendahnya kesadaran mengenai bahaya nikotin dalam rokok.

Selain itu, juga masih adanya anggapan di kalangan masyarakat bahwa rokok adalah warisan budaya. Anggapan tersebut membuat sebagian besar masyarakat enggan untuk meninggalkan kebiasaan merokok.
Kondisi seperti itu ditambah dengan iklan-iklan di media yang menganggap bahwa merokok adalah gaul, modern, dan jantan. Hemmm… cukup memprihatinkan yah!

Makanya guys.. kita sebagai generasi muda harus sadar dengan bahaya yang selalu mengancam dan mengintai kita! Maukan punya lingkungan yang sehat dan bersih? Nah,.. untuk itu, yu sama-sama kita hindarin rokok! Yah selain bisa menghindarkan diri dari berbagai penyakit, kita juga bisa ikut membantu untuk mengurangi penyebab global warming!
Ayo…!! Kalian siapkan unutk menciptakan budaya hidup sehat??

_Mau Diet? Ngerasa tersiksa?_


“Turunkah Berat Badan Tanpa Tersiksa”



Hey.. tau ngga? Sekarang ini banyak wanita yang mencoba kurangi berat badan dengan menggunakan cara diet terlalu ketat. Yah.. misalnya, mereka rela kelaparan demi memperoleh hasil yang diimpikan.
Keliatannya sih memang masuk akal yah! Tapi… cara ini bisa bisa dibilang salah kaprah loh. Beberapa ahli berpendapat, sebenarnya diet yang baik bukan mati-matian menghindari makanan seperti itu.  Dengan mengatur pola makan sehat saat diet, maka kalian akan terhindar dari siksaan kelaparan. Jadi ngga perlukan kita sampe menahan lapar cuma gara-gara takut gemuk? Hehehe..
Lewat penerapan pola hidup sehat, Anda juga dapat menjaga tubuh tetap bugar dan langsing secara sehat.
Nah ini dia, cara yang tepat tanpa ribet :
1) Buat jadwal
Atur jadwal makan. Misalnya dengan cara memberi jarak dua sampai tiga jam sebelum makan lagi. Buatlah jadwal makan secara teratur setiap hari dan konsistenlah mengikutinya. Supaya kamu selalu diingatkan jadwal yang telah disusun, kamu bisa menempelkannya di kulkas ataupun tempat-tempat strategis lainnya.
2) Konsumsi makanan tinggi protein
Makanan tinggi protein akan membuat kamu kenyang lebih lama. Makanan ini sekaligus bermanfaat untuk memberi bahan bakar yang baik bagi tubuh. Kamu bisa menyantap makanan tinggi protien dan rendah lemak, misalnya: dada ayam tanpa kulit, dada kalkun tanpa kulit, ikan salmon, tuna, sardin, mackerel, putih telur, tahu, dan tempe, susu kedelai dan yang lainnya.
3) Bawa bekal
Ini penting banget buat kamu yang ingin bepergian. Dengan membawa bekal makanan, kamu bisa makan di mana saja. Ini juga untuk mengantisipasi supaya kamu tidak menyimpang dari jadwal makan yang telah ditetapkan sebelumnya.
4) Ikuti aturan
Rekam asupan kalori yang terkandung dalam makanan yang kamu konsumsi. Catat apa saja yang kamu makan serta berapa banyak kalori di setiap makanan. Ini untuk memastikan berapakah frekuensi makan kamu, sehingga tidak makan berlebihan.
5) Berapa banyak kalori?
Nah, ini yang penting! Sering makan, bukan berarti kamu makan lebih banyak. Tapi perlu kamu ketahui, asalkan kalori yang terkandung dalam makanan kamu itu ketika dijumlahkan, maksimal antara 1.800 dan 2.000 kalori. Artinya, setiap makan yang kamu konsumsi setidaknya terdiri dari sekitar 300-350 kalori.
Udah tau semuakan caranya? Yaudah, semoga saran dan tips dari saya ini dapat membantu kalian yang ingin menurunkan berat badan! Hhehe..
Semoga sukses..!!!

ISD BAB-VII

”MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN”


A. Masyarakat
* Ralph Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasi dirinya berpikir tentang dirinya dalam suatu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu
* M.J. Herskovits : masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
* J.L Gillin dan J.P Gillin : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama
* S.R. Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur
* Hasan Shadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan pengaruh bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain

Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
- harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
- telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama pada suatu daerah tertentu
- adanya aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju tujuan bersama

Dipandang dari segi terbentuknya, masyarakat terbagi menjadi 2:
-- masyarakat paksaan, misalnya : masyarakat negara, masyarakat tawanan dll
-- masyarakat merdeka, yang terdiri dari :
* masyarakat natuur, misalnya gerombolan, suku, yang masih bertalian darah
*masyarakat kultur, terjadi karena kepentingan keduniaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian

MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan disebut juga urban community. Beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, antara lain:
a. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b. Orang kota umumnya bisa mengurus dirinya sendiri, tanpa bergantung pada orang lain (bersifat individualis)
c. Pembagian kerja warga-warga di kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
d. Kesempatan bekerja lebih banyak didapat oleh warga kota dibanding dengan warga desa
e. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
f. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota sehingga pembagian waktu yang teliti sangatlah penting untuk mengejar kebutuhan tiap individu
g. Perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab biasanya kota selalu terbuka menerima pengaruh dari luar

Perbedaan masyarakat desa dan kota, antara lain:
- Jumlah dan kepadatan penduduk
- Lingkungan hidup
- Mata pencaharian
- Corak kehidupan sosial
- Stratifikasi sosial
- Mobilitas sosial
- Pola interaksi sosial
- Solidaritas sosial
- Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan desa dan kota:
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar, diantara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat yang saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warga-warganya akan bahan-bahan pangan, seperti beras, sayur mayur, daging, ikan dll. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya buruh bangunan dalam proyek perumahan. Selain itu, kota juga menyediakan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, seperti bahan-bahan pakaian, obat-obatan, pembasmi hama dll.

Aspek Positif dan Negatif
Secara umum, seyogyanya lingkungan perkotaan harus mengandung 5 unsur, antara lain:
1. Unsur Wisma, diharapkan:
- dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk di masa yang akan datang
- memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidupan yang layak dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
2. Karya, merupakan jaminan bag kehidupan bermasyarakat. Penyedia lapangan kerja bagi suatu kota dapat dilakukan dengan cara menyediakan ruang
3. Marga, berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya di dalam kota (hubungan internal), serta hubungan kota itu dengan kota-kota lainnya (hubungan eksternal)
4. Suka. Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
5. Penyempurnaan.

Pencapaian persyaratan diatas hendaknya dituangkan ke dalam suatu kebijaksanaan dasar yang dikaitkan dengan pengembangan wilayah dan interaksi kota dan sekitarnya secara berimbang dan harmonis. Untuk itu semua, maka tugas dan fungsi aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan:
- Aparatur kota harus dapat menangani pelbagai masalah yang timbul di kota
- Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat agar tidak disusul dengan masalah lainnya
- Masalah keamanan kota harus ditangani dengan baik
- Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten.

Rumusan pengembangan kota tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut:
*Menekan angka kelahiran
* Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggir kota
* Membendung urbanisasi
* Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
* Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada di sekitar kota besar.
* Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan

MASYARAKAT PEDESAAN
- Sutardjo Kartohadikusumo : desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahannya sendiri
- Bintarto : desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungnannya dan pengaruhnya secar atimbal balik dengan daerah lain.
- Paul H Landis : desa adalah penduduknya yang kurang dari 2500 jiwa

Ciri-ciri desa:
a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum dipengaruhi oleh alam, seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam

Ciri-ciri masyarakat desa :
- adanya hubungan yang lebih mendalam dan erat antar warga desa
- sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gameinschaft dan paguyuban)
- sebagian besar warga desa hidup dari pertanian
- masyarakat tersebut homogen

Ketegangan sosial yang terdapat dalam masyarakat pedesaan:
a). Konflik (pertengkaran)
b). Kontroversi (pertentangan)
c). Kompetisi (persiapan)
d). Kegiatan pada masyarakat pedesaan

Menurut Mubiyarto, petani Indonesia mempunyai sifat sebagai berikut:
- Petani itu tidak kolot, tidak bodoh atau tidak malas. Mereka sudah bekerja keras sebisa-bisanya agar tidak mati kelaparan
- Sifat hidup penduduk desa atau para petani kecil dengan rata-rata luas sawah ± 0.5 ha yang serba kekurangan adalah nrimo (menyerah kepada takdir) karena merasa tidak berdaya

Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia
a. Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tapi itu tidak berarti ia harus mengakhiri hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi didalam kebatinan atau dengan bertapa.
b. Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
c. Mereka berorientasi pada masa sekarang, kurang mmeperdulikan masa depan, bahkan kadang-kadang mereka rindu masa lampau, mengenang kekayaan masa lalu
d. Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain, itu hanya merupakan sesuatu yang wajib diterima
e. Untuk mengahadapi alam, mereka cukup hidup dengan bergotong-royong

Unsur-unsur desa :
- Daerah
- Penduduk
- Tata kehidupan


Fungsi desa:
* Sebagai hinterland atau daerah dukung, sebagai suatu daerah pemberi bahan makanan pokok
* Sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power)
* Sebagai desa agraris, manufaktur, industri, desa nelayan dsb
* Sebagai tempat produksi pangan dan komoditi ekspor

Ciri-ciri masyarakat pedesaan di Indonesia:
a. Homogenitas sosial
b. Hubungan primer/kekeluargaan
c. Kontrol sosial yang ketat
d. Gotong royong
e. Ikatan sosial sesuai dengan nilai adat dan kebudayaan
f. Magis religius
g. Pola kehidupan sederhana

5. URBANISASI DAN URBANISME
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. proses urbanisasi menyangkut dua aspek, yaitu:
·                     Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
·                     Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa
Faktor penarik urbanisasi:
- Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan
- Tempat tersebut letaknya strategis
- Adanya industri di daerah itu

ISD BAB-IX


”Agama dan Masyarakat “

AGAMA DAN MASYARAKAT
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf. Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial, dan individu dengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.
Salah satu kasus akibat tidak terlembaganya agama adalah "anomi", yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang telah mapan menjadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana individu merasa aman dan responsif dengan kelompok tersebut cenderung ambruk. Kedua, hilangnya konsensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma (bersumber dari agama) yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok. Di samping ada gerakan yang menawarkan nilai-nilai dan solidaritas baru, ada juga tampil pola-pola sosial untuk mencari jalan keluar dari pengalaman yang mengecewakan anomi, menentang sumber yang nyata dan mencoba mengambil upaya pelarian yang telah disediakan oleh situasi, seperti narkotika, alkohol, kelompok hippies, komunikasi nonverbgal, dan upaya pelarian lainnya.
Keadaan demikian menimbulkan rangsangan dan kepekaan kelompok agama untuk mempermasalahkan masyarakat dan mendapatkan makna baru berupa gerakan menawarkan nilai dan solidaritas baru yang bersifat keagamaan meskipun, dalam kenyataannya, kaitan agama dengan masyarakat dapat merupakan daya penyatu (sentripetal) atau mungkin berupa daya pemecah (sentrifugal).

1.      FUNGSI AGAMA
Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia.
Manusia yang berbudaya menganut berbagai nilai, gagasan, dan orientasi yang terpola mempengaruhi perilaku, bertindak dalam konteks terlembaga dalam lembaga situasi, di mana peranan dipaksakan oleh sanksi positif dan negatif, menolakan penampilannya, tetapi yang bertindak, berpikir dan merasa adalah individu.
Aksioma teori fungsional agama adalah, segala sesuatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya, karena agama sejak dulu sampai saat ini masih ada, mempunyai fungsi, dan bahkan memerankan sejumlah fungsi.
Jadi, seorang fungsionalis memandang agama sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan; dan agama dipandang sebagai mekanisme penyesuaian yang paling dasar terhadap unsur-unsur tersebut. Sumbangan agama terhadap pemeliharaan masyarakat ialah memenuhi sebagian di antara kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh ialah dalam sistem kredit (masalah ekonomi), di mana sirkulasi sumber kebudayaan dari suatu sistem ekonomi bergantung kepada, apakah manusia satu sarna lain dapat saling menaruh kepercayaan, bahwa mereka akan memenuhi kewajiban bersama di bidang keuangan (janji sosial mereka untuk membayar).
Dalam hal ini agama membantu mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban sosial, dan memberikan kekuatan memaksa memperkuat atau mempengaruhi adat-istiadat.
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normanya pun dikukuhkan dengan sanksisanksi sakral. Dalam setiap masyarakat sanksi sakral mempunyai kekuatan memaksa istimewa, karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi dan supramanusiawi dan ukhrowi.
Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu, pada saat dia umbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk (mengarahkan) aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Orang tua di mana pun tidak mengabaikan upaya "moralisasi" anak-anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadat dengan kontinyu dan teratur. membaca kitab suci dan berdoa setiap hari, menghormati dan mencintai orang tua, bekerja keras, hidup secara sederhana, menahan diri dari tingkah laku yang tidak jujur, tidak berbuat yang tidak senonoh dan mengacau, tidaklah berdansa, tidak minum-minuman keras, dan tidak berjudi. Maka perkembangan sosialnya terarah secara pasti serta konsisten dengan suara hatinya.

2.      PELEMBAGAAN AGAMA
Agama begitu universal, permanen (langgeng), dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, akan sukar memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah, apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur agama.
Dimensi ini mengindentifikasi pengaruh-pengaruh kepercayaan, praktek, pengalaman, dan pengeta huan keagamaan di dalam kehidupan sehari-hari. Terkandung makna ajaran "kerja" dalam pengertian teologis.
Dimensi keyakinan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan dapat diterima sebagai dalil atau dasar analitis, namun hubungan-hubungan antara keempatnya tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris. Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954).
a.   Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sarna. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sarna. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya :
1.   Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak.
2.   Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan. Dalam hal ini nilai-nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan menghalangi perubahan.
b.   Masyarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang. Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekular itu sedikitbanyaknya masih dapat dibedakan. Fase-fase kehidupan sosial diisi dengan upacara-upacara tertentu.